• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Inggit Putria Marga

Puisi: Minggu Berdinding Ungu – Inggit Putria Marga (l. 1981)

Posted on 8 Juli 20219 Juli 2021 by Editor

Inggit Putria Marga (l. 1981)Minggu Berdinding Ungu buah busuk pohon hujan yang rontok di semua jalanmenghalangi langkah kami pergi ke taman hiburan.namun, anakku bukanlah makhluk yang gemar mengubahhatinya jadi kolam […]

Posted in Puisi Tagged Inggit Putria Marga, Puisi Leave a comment

Puisi: Tak Tersiar di Televisi – Inggit Putria Marga (l. 1981)

Posted on 8 Juli 20219 Juli 2021 by Editor

Inggit Putria Marga (l. 1981)Tak Tersiar di Televisi hujan berhasil buramkan kaca jendela angkutan kotatapi gagal menghapus kata “ingin” dalam kalimat“aku ingin kaya” yang tertera di sana. sehelai tisu di […]

Posted in Puisi Tagged Inggit Putria Marga, Puisi Leave a comment

Puisi: Kunyit – Inggit Putria Marga (l. 1981)

Posted on 8 Juli 20218 Juli 2021 by Editor

Inggit Putria Marga (l. 1981)Kunyit            (Curcuma longa Linn.) telah jadi takdir anak-anak kunyit untuk lekat pada induknya.sejak lahir sebagai tunas yang muncul dari mata rimpang induk,hingga dewasa sebagai tanaman berbatang […]

Posted in Puisi Tagged Inggit Putria Marga, Puisi Leave a comment

Puisi: Dua Malai Pagi – Inggit Putria Marga (l. 1981)

Posted on 7 Juli 20219 Juli 2021 by Editor

Inggit Putria Marga (l. 1981)Dua Malai Pagi biasanya, tiap tirai bermotif bambu itu tersingkapdan jendela terbuka bagai mulut mangappagi di taman di samping kamar seorang lelakitersaji begini : di sisi […]

Posted in Puisi Tagged Inggit Putria Marga, Puisi Leave a comment

Puisi: Selain Empat Burung Gereja – Inggit Putria Marga (l. 1981)

Posted on 7 Januari 20179 Juli 2021 by Editor

Inggit Putria Marga (l. 1981) Selain Empat Burung Gereja persetubuhan rel dan roda kereta melahirkan sekaligus mengusir debu-debu angin sore pertengahan tahun mencampur mereka dengan udara menyesakkan paru-paru siapa saja, […]

Posted in Puisi Tagged Inggit Putria Marga, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani