Ewith Bahar Puisi adalah tanah yang diretakkan matahari tapi dengan tulus menumbuhkan benih menjadi pohon puisi adalah bunyi pasir menggesek telapak kaki musafir halus dan pedih, memberinya pemahaman tentang arti […]
Puisi
Puisi: Cinta – Ewith Bahar
Ewith Bahar I. Cinta adalah gunung yang gelisah dengan rindu sebagai magmanya II. pada bejana bernama cinta itulah boleh kauteteskan tasbih-tasbih murni dari airmatamu III. cinta adalah seluruh aksara yang […]
Puisi: Sungai Malam Hari – Budhi Setyawan
Budhi Setyawan ada percik tafsir yang mengalirkan panas menerpa dinding kamar mengunggah cemas tidurmu dengan lumuran gelebah gelisah di hampar malam yang mengawetkan kesah terpisah dari kata yang menyusun percakapan […]
Puisi: Surat Bulan Maret – Goenawan Monoharto
Goenawan Monoharto -padamu cinta di negeri asing sebaiknya memang kita tak jumpa supaya kerut di rupa tanda tua juga tidak tampak meski kau tambah cantik dengan rambut keabu-abuan biarlah seperti […]
Puisi: Tanah Kelahiran, 7 – Ramadhan K.H. (1927-2006)
Ramadhan K.H. (1927-2006) Setengah bulatan bumi kusilang arah membusur, Nyatanya aku hanya pengembara Seruling dan pantun di malam gelap menyeret pulang turun di kali Citarum. Dan aku kembali ke pangkuan […]
Puisi: Dendang Sayang, 1 – Ramadhan K.H. (1927-2006)
Ramadhan K.H. (1927-2006) Di Cikajang ada gunung, lembah lengang nyobek hati, bintang pahlawan di dada, sepi di atas belati; kembang rampe di kuburan, selalu jauh kekasih. Di Cikajang ada kurung, […]