• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Puisi

Puisi: Sesudah Topan – Sutan Takdir Alisjahbana (1908-1994)

Posted on 22 Juni 2017 by Editor

Sutan Takdir Alisjahbana (1908-1994) Bertiup, bertiuplah topan! Liukan, lengkungkan, patahkan, hempaskan jangan sepala. Terbangkan daun sampai ke langit. Tundukkan puncak menyembah bumi, Serakkan ranting menabur tanah. Biar mengaduh, biar mengelur […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Sutan Takdir Alisjahbana Leave a comment

Puisi: Seindah Ini – Sutan Takdir Alisjahbana (1908-1994)

Posted on 22 Juni 2017 by Editor

Sutan Takdir Alisjahbana (1908-1994)                     Tuhan,              Terdengarkah kepadamu himbau burung di hutan sunyi meratapi siang di senja hari?              Remuk hancur rasa diri memandang sinar lenyap menjauh di […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Sutan Takdir Alisjahbana Leave a comment

Puisi: Dalam Aku – Armijn Pane (1908-1970)

Posted on 22 Juni 201722 Juni 2017 by Editor

Armijn Pane (1908-1970) Dalam aku merenda Ingatan mengenang ketika, Jam-jam kita berkata Dalam aku merenda, Gerak jari ada kata, Menghitung jam-jam kita bersua Dalam aku menyisir, Hati terkenang desir, Lampu […]

Posted in Puisi Tagged Armijn Pane, Puisi Leave a comment

Puisi: Bertemu – Armijn Pane (1908-1970)

Posted on 22 Juni 201722 Juni 2017 by Editor

Armijn Pane (1908-1970) Di tepi pantai laut kami bersua, Dan kami memandang ke dalam mata masing-masing, Yang penuh sengsara, penuh duka, Karena negeri digenggam bangsa asing. Dengan diam kami berjabat […]

Posted in Puisi Tagged Armijn Pane, Puisi 1 Comment

Puisi: Nelayan Sangihe – J.E. Tatengkeng (1907- 1968)

Posted on 22 Juni 2017 by Editor

J.E. Tatengkeng (1907- 1968) Dilengkungi langit berhias bintang, Caya bulan di ombak menitik, Embun berdikit turun menitik, Engkau menantikan ikan datang. Mengapa termenung, Apatah direnung? Mengapa lagumu tersayup-sayup, Mengapa mata […]

Posted in Puisi Tagged J.E. Tatengkeng, Puisi Leave a comment

Puisi: Dua Pantai – Acep Zamzam Noor

Posted on 15 Juni 2017 by Editor

Acep Zamzam Noor Di antara dua pantai. Seperti juga alamat rindu Tersesatlah kita dalam panjangnya sebuah ciuman Serta rimbunnya sulur-sulur pohon kenangan: Tenggelam dalam tahun-tahun yang bergaram Hanyut dan megap-megap […]

Posted in Puisi Tagged Acep Zamzam Noor, Puisi Leave a comment

Posts navigation

← Older posts
Newer posts →

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA
  • Esai: Tugas Seorang Penyair – Hasan Aspahani

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Alfiyan Harfi Amir Hamzah Andy Sri Wahyudi Anekdot Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo Husain Landitjing J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan M. Balfas Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Pranita Dewi Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani