• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Putu Oka Sukanta

Puisi: Yatim Piatu – Putu Oka Sukanta (l. 1939)

Posted on 15 April 2018 by Editor

Putu Oka Sukanta (l. 1939) Yatim Piatu belum jemu juga melagu sendu lukanya hati pecahnya hati kemarin pagi ayah pergi tadi sore ibu lari tetes darah tetes darah laut tak […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Putu Oka Sukanta Leave a comment

Puisi: Waktu – Putu Oka Sukanta (l. 1939)

Posted on 15 April 2018 by Editor

Putu Oka Sukanta (l. 1939) Waktu   III betapa tidak sabarnya aku menunggumu waktu halaman telah kuukur berulang kali di pagi dan sore hari, jalan kaki nafas telah kulatih panjang […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Putu Oka Sukanta Leave a comment

Puisi: Sepotong Kueh Dunia, Bali – Putu Oka Sukanta (l. 1939)

Posted on 15 April 2018 by Editor

Putu Oka Sukanta (l. 1939) Sepotong Kueh Dunia, Bali Sepotong kueh dunia, Bali langit kehilangan rembulan Denpasar dan pantai kuta dijilati lidah lidah nyala lilin berayun ayun pengantar perenungan korban […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Putu Oka Sukanta Leave a comment

Puisi: Dikaki-kaki Tangkuban prahu – Putu Oka Sukanta (l. 1939)

Posted on 14 April 201815 April 2018 by Editor

Putu Oka Sukanta (l. 1939) Dikaki-kaki Tangkubanprahu   I. malam disambut suara-suara kecapi matahari dibernasi suara-suara aksi. kelincahan jari ditali-tali kecapi melepas beban memberat dihati duka kepahitan dilantunkan tembang-tembang manis […]

Posted in Puisi Tagged Putu Oka Sukanta Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani