• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Zulkifli Songyanan

Puisi: Cukup Tiga Sloki – Zulkifli Songyanan (l. 1990)

Posted on 26 Juni 202126 Juni 2021 by Editor

Zulkifli Songyanan (l. 1990) Cukup Tiga Sloki Kami tempuh jalanan basah40 kilometer dari Moskwa. Lanskap tampak berat dan hitambawah langit Januari yang menekan. Di bulevar lengangtram dan trolleybus meluncur tenang. […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Zulkifli Songyanan Leave a comment

Puisi: Nyaris Lewat Tengah Malam – Zulkifli Songyanan (l. 1990)

Posted on 26 Juni 202126 Juni 2021 by Editor

Zulkifli Songyanan (l. 1990)Nyaris Lewat Tengah Malam 1/Nyaris lewat tengah malamkuhikmati nasibkudi bawah guyuran——-cahaya hujan. Usia baru lewat 27, syukur——-(atau seharusnya rugi)aku belum memasuki——-negeri orang mati. ——-Di luar diriada kudengar——-derum […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Zulkifli Songyanan Leave a comment

Puisi: Hasrat dan Kehendak – Zulkifli Songyanan (l. 1990)

Posted on 26 Juni 202126 Juni 2021 by Editor

Zulkifli Songyanan (l. 1990)Hasrat dan Kehendak Beri aku hijau rumput segarbiru laut rindugaris putih fajarsebelum melukis kelabu. Beri aku jerit ngilu batu-batusedu tertahan seorang ibusayup bisikan wahyusebelum melantunkan sebuah lagu. […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Zulkifli Songyanan Leave a comment

Puisi: Kepada Eva – Zulkifli Songyanan

Posted on 14 November 2017 by Editor

Zulkifli Songyanan Kepada Eva Di langit mentega Belum ada yang sempat Mengenali sepasang payudaramu Tenanglah, Eva Serabut petir Tak lebih mengerikan Ketimbang dosa pertama Saat singgah di tubuhmu Memang Sebaiknya […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Zulkifli Songyanan Leave a comment

Puisi: Sangkuriang – Zulkifli Songyanan

Posted on 13 November 201714 November 2017 by Editor

Zulkifli Songyanan Sangkuriang Dari riwayat yang tumbuh di utara itu Aku saksikan kenangan telah menjadi perkara lain Dalam kepalaku: barangkali anjing, daun jatuh, anak panah Atau ibu yang kemudian kulukai […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Zulkifli Songyanan Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani