• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Buku

Esai: La Galigo dan Sebuah Tepukan Kecil Faisal di Pundak Kita

Posted on 6 Juni 2018 by Editor

Oleh Hasan Aspahani KENAPA Faisal Oddang menulis puisi-puisi dalam “Manurung” (Gramedia, 2017) dalam bahasa Indonesia? Kenapa tidak dalam bahasa Bugis, bahasa yang tentu ia kuasai, dan merupakan bahasa teks “La […]

Posted in Buku, Esai Tagged Esai, Faisal Oddang Leave a comment

Esai: Frischa dan Tanda Bagi Waktu

Posted on 6 Juni 201810 Juni 2018 by Editor

Oleh Hasan Aspahani YANG segera menjadi perhatian saya ketika pertama kali membaca sajak-sajak Frischa Aswarini di buku “Tanda Bagi Tanya” (Gramedia, 2017) adalah waktu. Ada semacam obsesi laten terhadap waktu. […]

Posted in Buku, Esai Tagged Esai, frischa aswarini 2 Comments

Esai: Kesadaran Ibe dan Perayaan Kekalahan

Posted on 4 Juni 2018 by Editor

Oleh Hasan Aspahani SESEORANG berjalan membawa-bawa beban  peristiwa masa kecilnya: dua orang lelaki berkelahi di pasar hanya karena bersenggolan badan. Kenapa mudah sekali orang berkelahi?  Ia juga membawa-bawa beban peristiwa […]

Posted in Buku, Esai Tagged buku, Esai Leave a comment

Esai: Memahami (dan Menikmati) Teks dari Lakon yang Tak Berteks

Posted on 2 Juni 20182 Juni 2018 by Editor

Oleh Hasan Aspahani APABILA teks kita pilih untuk kita hadapi sebagai struktur jejaring makna yang tersusun dari serangkaian simbol-simbol,  sebagaimana dijelaskan dalam seni memahami (hermeneutik) maka bergembiralah kita di hadapan […]

Posted in Buku, Esai Tagged dadang ari murtono, Esai Leave a comment

Posts navigation

Newer posts →

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani