Oleh Hasan Aspahani APABILA teks kita pilih untuk kita hadapi sebagai struktur jejaring makna yang tersusun dari serangkaian simbol-simbol, sebagaimana dijelaskan dalam seni memahami (hermeneutik) maka bergembiralah kita di hadapan […]
dadang ari murtono
Puisi: Menonton Ludruk dari Balik… – Dadang Ari Murtono (l. 1988)
Dadang Ari Murtono (l. 1988) menonton ludruk dari balik jendela sewaktu gerimis (untuk binhad nurrohmat) hari ketika aku mati, gus, adalah hari di mana bahasa menemukan letak jantungku dan menjadikannya […]
Puisi: Selepas Karam – Dadang Ari Murtono
Dadang Ari Murtono empat puluh hari kemudian, di puing kuil, ia saksikan padma itu, merekah dan merah – ia mengira itulah yang disaksikan kanjeng nabi dalam malam mi’raj, dua atau […]
Puisi: Tentang Maut – Dadang Ari Murtono
Dadang Ari Murtono seperti bayangan yang memanjang maut mendatangi mereka sebelum malam surut: rancangkapti yang menangis, mangunarsa yang terdiam, dan tambangraras yang tak tahu lagi * tapi, sesungguhnya, tidak sesepele […]
Puisi: Cak Markeso – Dadang Ari Murtono
Dadang Ari Murtono aku penyair bimbang, cak bimbing aku aku tak kuat berjalan dengan memanggul perut lapar, dalam tasku, kata-kata tak ada yang abadi maka tunjukkan cak, duniamu itu, semesta […]