Oleh Hasan Aspahani YANG segera menjadi perhatian saya ketika pertama kali membaca sajak-sajak Frischa Aswarini di buku “Tanda Bagi Tanya” (Gramedia, 2017) adalah waktu. Ada semacam obsesi laten terhadap waktu. […]
frischa aswarini
Puisi: Kembali ke Laberge – Frischa Aswarini (l. 1991)
Frischa Aswarini (l. 1991) Kembali ke Laberge sepi meleleh di unggun api abu hari berembus ke hangus kayu apalah beda senja dan malam mentari bangun dan terbenam tak terkira […]
Puisi: Petang Penuh Pujaan – Frischa Aswarini
Frischa Aswarini Petang Penuh Pujaan : Desa Tenganan Bila ini sudah waktunya, maka menarilah sebagaimana biasa seperti dedaunan pada bukit dan hutan kayu Atau tirukan suara kuda itu yang menyisakan […]
Puisi: Potret di Atas Meja – Frischa Aswarini
Frischa Aswarini Aku tak bisa menulis sajak seperti sajakmu walau malam khusuk dan kenangan tersedih menarik cemasku Tak ada lagi perasaan menggebu dan kata-kata yang ingin disusun ulang jadi serindang […]
Puisi: Dua Tukang Sapu – Frischa Aswarini
Frischa Aswarini Dua tukang sapu menyeberang jalan pagi itu kembali untuk hari bagai doa pohon tua dua tukang sapu bertukar gurau waktu lembab di topinya sebelum tiba di seberang daun […]