• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Cyprian Bitin Berek

Puisi: Seusai Pembunuhan 2 – Cyprian Bitin Berek (l. 1970)

Posted on 29 Maret 20195 April 2019 by Editor

Cyprian Bitin Berek Seusai Pembunuhan 2                  – Zila Siang yang merdu tiba dengan lagu paling manis. Menyibak tirai, kusambut dia, suamiku perkasa. Betapa tampan dia dengan pedang berlukis darah, […]

Posted in Puisi Tagged Cyprian Bitin Berek, Puisi Leave a comment

Puisi: Jam Terakhir di Eden – Cyprian Bitin Berek (l. 1970)

Posted on 29 Maret 20195 April 2019 by Editor

Cyprian Bitin Berek Jam Terakhir di Eden Ular tampan yang lingkari pohon itu telah menanti. Sendirian perempuan hadapi ular. Sedang Lelaki—bukan tak hadir—berpura tak tahu. Menabur perangkap maharacun, dilepas tanya, […]

Posted in Puisi Tagged Cyprian Bitin Berek, Puisi Leave a comment

Puisi: Di Seberang Efrat 2 – Cyprian Bitin Berek (l. 1970)

Posted on 29 Maret 201929 Maret 2019 by Editor

Cyprian Bitin Berek Di Seberang Efrat 2       – Terah “Ada sungai demi sungai diseberangi mesti,” ujar malaikat seusai mati ayahnya. Memang sempat terhenti ziarah itu. Di utara si ayah […]

Posted in Puisi Tagged Cyprian Bitin Berek, Puisi Leave a comment

Puisi: Kain 2 – Cyprian Bitin Berek (l. 1970)

Posted on 9 Februari 201729 Maret 2019 by Editor

Cyprianus Bitin Berek (l. 1970) Kain 2 Apakah sulitnya menukar gandum terbaik demi tambun domba seekor? Dengan bebal diciptakan aturan sendiri lantas memaksa Tuhan menerimanya. -Wahai! Lelaki berhati batu! Tak […]

Posted in Puisi Tagged Cyprian Bitin Berek, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani