• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

edwin anugerah pradana

Puisi: 1984 – Edwin Anugerah Pradana

Posted on 18 Juni 202118 Juni 2021 by Editor

Edwin Anugerah Pradana1984 I“Mengapa kita tak jujur, Winston?”Julia seperti bertanya dari arah dipan dengan nyeri di negeri yang maklum. Mereka tata berahi, di ruangan itu. IISementara di luar, kota memasang […]

Posted in Puisi Tagged edwin anugerah pradana, Puisi Leave a comment

Puisi: Di Pesisir -Edwin Anugerah Pradana

Posted on 18 Juni 202118 Juni 2021 by Editor

Edwin Anugerah PradanaDi Pesisir “Aku tak dingin.”Ia seperti berbisik, sedikit tersenyum.Gadis itu tak bicara banyak setelah dusun kosongdan sepi seperti tiba dari zaman pertama. “Siapa yang kau kenang?”“Mungkin tak ada. […]

Posted in Puisi Tagged edwin anugerah pradana, Puisi Leave a comment

Puisi: When Almond Blossomed – Edwin Anugerah Pradana

Posted on 18 Juni 202118 Juni 2021 by Editor

Edwin Anugerah PradanaWhen Almond Blossomed Giya Kancheli menyaksikan bagaimana proses surga dibanjiri oleh bir. Lalu minor-minor itu semakin memabukkan, dan tentu She is Here menyusul. Teringat pada suatu kelahiran, di […]

Posted in Puisi Tagged edwin anugerah pradana, Puisi Leave a comment

Puisi: Le Mythe de Sisyphe – Edwin Anugerah Pradana

Posted on 18 Juni 202118 Juni 2021 by Editor

Edwin Anugerah PradanaLe Mythe de Sisyphe        “Il n’y a qu’un problème philosophique       vraiment sérieux: c’est le suicide.” – Albert Camus Sedekat itulah kitadengan kematian yangmenjadi siklus. Aiolos menyadariputranya adalah […]

Posted in Puisi Tagged edwin anugerah pradana, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani