• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Mira MM Astra

Puisi: Batu Mimpi – Mira MM Astra (l. 1978)

Posted on 25 Maret 201925 Maret 2019 by Editor

Mira MM Astra (l. 1978) Batu Mimpi Tubuhmu sepenuh pekat bulan ketujuh bulan yang menumbuhkan sisik selaka, sayap kesara merangkum nafas api ke dalam cupu selaka mencuatkan gelungan ekorku yang […]

Posted in Puisi Tagged Mira MM Astra, Puisi Leave a comment

Puisi: Taji – Mira MM Astra (l. 1978)

Posted on 25 Maret 201925 Maret 2019 by Editor

Mira MM Astra (l. 1978) Taji Telah kupasang taji dengan racik bisa paling murni taji bermata kilat pada kaki bersisik naga mangsa sebab hanya darah tempatku menadah kesangsianmu akan kewaktuanku […]

Posted in Puisi Tagged Mira MM Astra, Puisi Leave a comment

Puisi: Tanah Aswa – Mira MM Astra

Posted on 28 Juli 201728 Juli 2017 by Editor

Mira MM Astra 1/ Pertama adalah hutan tua dan bukit binasa yang lingkup dan ujung gulita lelap seperti kukusan yang tertelungkup di lapisan ingatan 2/ Lima ujung mendekap pundak tebing […]

Posted in Puisi Tagged Mira MM Astra, Puisi Leave a comment

Puisi: Upacara Darah – Mira MM Astra

Posted on 28 Juli 201728 Juli 2017 by Editor

Mira MM Astra Sebab hanya darah campuhan tempat aku menadah sesaji dedari dan lingkaran api lingkaran yang bergasing ketika sebuah nada tertawar sesayut segala suara nada yang mengeram seperti ikan […]

Posted in Puisi Tagged Mira MM Astra, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani