Raudal Tanjung Banua Kelak, awan berarak dalam pantun lama bukan pertanda air mata. Dan kau yang membaca tidak lagi bernama si anak dagang berdendang malang di kota malam. Seorang penyair […]
Puisi
Puisi: Jalan-jalan di Bumi – Raudal Tanjung Banua
Raudal Tanjung Banua : subagio sastrowardoyo (1924-1995) jalan-jalan di bumi tidak membawa kita pergi dari bumi, hanya menghantar ke dunia sunyi dan kata-kata, di mana terlantar mereka yang tak berdaya […]
Puisi: Dua Jembatan: Mirabeau & Asemka – Remy Sylado
Remy Sylado Mengapa orang mau dengar Apollinaire Yang berkisah tentang kebohongan dunia – Et Sous le pont Mirabeau coule la Seine – Et nous amours – ? Mengapa tak mau […]
Puisi: Resital Indo Nesos – Remy Sylado
Remy Sylado Di semboyan globalisasi kau mengaku shock Orang menjadi highbrow cuma karena T-shirt Begitu ceritamu tentang perjalanan kemarin Pada flight terakhir Jakarta-Schiphol Kau duduk di sebelah orang Indonesia tulen […]
Puisi: Lebih Baik Mati Muda – Remy Sylado
Remy Sylado Jika usia menua kapan waktu dan aku tak berani menulis puisi dengan jendela yang dibuka lebar melihat kenyataan di luar rumah tentang kebusukan yang memerintah tentang kesemenaan yang […]
Puisi: Suami Besarku – Violetta Simatupang
Violetta Simatupang Suami besarku kedapatan menyalin bagian terpenting dari pidatopidato para pemimpin besar lalu menempelkannya pada lidahnya. Ia memotong sisanya lalu menumpuknumpuk membentuk sebuah podium, naik ke atasnya dan mengunyah […]