B.Y. Tand Sudah lama kita menukar perih dengan mimpi dalam cuaca berkabut dan laut tak pernah tidur semalaman. Jendela yang kita tutupkan berkali-kali kemudian meninabobokannya dengan nyanyian renyai yang turun […]
Puisi
Puisi: Jatiluhur – Ayatrohaedi
Ayatrohaedi Impian abadi leluhur menemu bentuk. Tanah-tanah gersang menjadi subur. Bagai disihir air pun mengalir lewat padang-padang hijau menghimbau. Sangkuriang nanar memandang: Kerja yang terbengkalai akhirnya selesai. Tubuh-tubuh baja, lengan-lengan […]
Puisi: Lelucon Menjelang Kematian – Agus Noor
Agus Noor : Gus Dur 1/ Aku ingin mendengar leluconmu, sebelum mati. Engkau pun bercerita perihal kerbau. Syahdan, seekor kerbau muncul di depan istana. Para penjaga heboh, dan segera melapor […]
Puisi: Percakapan – B.Y. Tand
B.Y. Tand I. sudahlah, kita akhiri saja percakapan ini Karena kita hampir sampai sekarang ke pantai laut tenang burung-burung berkicau di dahan hijau. Kampung halaman yang kita rindukan terhampar biru […]
Puisi: Kota-kota Tercinta – Hartojo Andangdjaja (1930-1990)
Hartojo Andangdjaja (1930-1990) Kota-kota tercinta antena-antena pemancar beragam suara antena-antena penangkap hingar dunia timbunan kegiatan dan tempat kesibukan bermuara di mana siang yang membakar memeluhkan keringat kerja mengepulkan debu […]
Puisi: Tentang Joki Jam Sembilan Pagi – Taufiq Ismail
Taufiq Ismail Beras berkata kepada saya, bahwa kacang kedele dan kelapa sawit, ayam daging, sapi inseminasi, ikan laut, dan ikan daratan, semua dalam keadaan segar bugar tidak kurang suatu apa. […]