• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Toni Lesmana

Puisi: Arwah Maskumambang – Toni Lesmana (l. 1976)

Posted on 28 Agustus 202028 Agustus 2020 by Editor

Toni Lesmana (l. 1976)Arwah Maskumambang Kuterima lagi sepucuk kuburBerisi letusan-letusan belatungJantung dari timur. Diam-diamAku tahu, kubur mengetuk pintuSiang pintu malam di punggungmuMelumuri jendela pagi jendelaSenja di dadamu, mencari celah tebarArwah […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Toni Lesmana Leave a comment

Puisi: Pasar Satwa – Toni Lesmana (l. 1976)

Posted on 28 Agustus 202028 Agustus 2020 by Editor

Toni Lesmana (l. 1976)Pasar Satwa berjumpa jerapah di sebuah pasar panjangdan sepi. jerapah itu mengayuh becak. lehernyaterjulur jauh, tersangkut di matahari, asyik mengunyahdaun-daun api. ada asap tumbuh di punggungnyasepasang sayap […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Toni Lesmana Leave a comment

Puisi: Potret Kakek – Toni Lesmana (l. 1976)

Posted on 28 Agustus 202028 Agustus 2020 by Editor

Toni Lesmana (l. 1976)Potret Kakek mulanya potret kakek dibingkai oleh pematang sawahlengkap dengan capung, lubang belut, dan jejak kakipara petani. setiap malam kami memandang wajahkenangan menembang, menerbangkan kupu-kupu,burung pipit, dan […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Toni Lesmana Leave a comment

Puisi: Ulang Tahun dalam Akuarium – Toni Lesmana

Posted on 11 November 2017 by Editor

Toni Lesmana Ulang Tahun dalam Akuarium September adalah gajah merah jambu yang berenang riang. Ceria, Kami mendaki belalainya. Menyalakan api dalam air. Api yang kami curi dari dalam hati kami. […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Toni Lesmana Leave a comment

Puisi: Mencintaimu – Toni Lesmana

Posted on 15 Januari 2017 by Editor

Toni Lesmana aku telah menemukanmu, kemudian kasmaran dan mabuk aku telanjang tanpa masalalu. bercinta siang malam di atas sajadah, di dingin trotoar, di hangat ranjang di landai pantai juga puncak […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Toni Lesmana Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani