Aliurridha Tersesat di Tanah Orang ini waktunya!tembak para pencuri itu! pucuk senapan mengarahke kebun kecil belakang rumahaku menunggu badai yang mungkin datangmonyet-monyet itudi bawah daun pisang yang bergoyangoleh deru angin […]
Puisi
Puisi: Jefri Wandikbo, Jayapura – Yona Primadesi
Yona Primadesi (l. 1983)Jefri Wandikbo, Jayapura Siapa yang mau tahusoal perjalananmu?siapa yang mau tahutentang cinderamata untuk ibumu?mereka sebut itu sebagai pelarianmereka hanya menginginkan buktiyang tak ada selama ini. Itu bukanlah […]
Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
Warih Wisatana (l. 1965)Candi Candi. Bayangan candiGugusan waktu lampauyang menggenangi dirimu Terpaku di situ diriku, patung letihyang tidur dengan mata layu terbukadan mulut pucat menganga Terpahat dalam prasastisegalanya seolah abadidi […]
Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
Warih Wisatsana (l. 1965)Mitomania Yang paling jenaka adalah dirikusetiap petang mengunjungi semua orangmembayangkan mereka sebagai dindingatau selembar cermin berbagi murung Mereka merasa pangeran budimansamaran rubah gunung yang lembut hatiSeakan sungguh […]
Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
Rizki Amir (l. 1995)Setengah Sendok Makan 1. kumpulan resep lesap di keningmu ketika kelapa menyimpan bau tanah india. bagai pinang dibelah dua, kamu ubah gulai kurma serupa makanan siap sedia. […]
Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
Rizki Amir (l. 1995)Indeks Penyambung Lidah aku beri nama tiap hidangan yang bersantan dari balik bilik dapur ini dengan namamu. nama yang mengunyah sekaligus menyambung lidah. supaya nyala doa yang […]