Chavcay Syaifullah bukan soal kesunyian dan kegelisahan hujan kecil yang sombong pada tanah tak sampai membekas jadi biru kemiskinan yang tua di negeriku akan semakin muda kuikuti jalan ini sambil […]
Puisi
Puisi: Lelaki yang Membaringkan Rindunya di Aspal Basah – Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Di aspal basah, lelaki itu membaringkan rindunya. Kau kenal lelaki itu. Kenal baik. Dulu, dulu sekali, di hadapanmu ia racah harapan-harapan yang baik. “Dadaku sudah bersih dari kamu […]
Puisi: Nguyen, Amerikamu Itu – Chavchay Syaifullah
Chavchay Syaifullah selamat malam, nguyen! seperti amerika, wajahmu sambal tomat di singapura dan di filipina tadi aku dipaksa mencopot sepatu kini di pintu negerimu sepatu memaksa ginjalku copot berantakan di […]
Puisi: (di trotoar bersama orang pulang kerja) – Beni Setia (l. 1954)
Beni Setia (l. 1954) (di trotoar bersama orang pulang kerja) di trotoar bersama orang pulang kerja aku jadi orang ketiga. Juga bagi diri bersama. Berjalan dan membayang pada etalase aku […]
Puisi: Segalanya Tetap Memberi Makna – Tarman Effendi Tarsyad
Tarman Effendi Tarsyad segalanya tetap memberi makna aneka bunga mengering di halaman. Pohon mangga cabangnya berjatuhan bila angin menerpa pecahan kaca bagai kristal. Berserakan di beranda segalanya tetap memberi makna […]
Puisi: Musim Panen – Kuntowijoyo (1943-2005)
Kuntowijoyo (1943-2005) Setelah semusim tangan-tangan sibuk memotong pohonan di kampung halaman pak tani mengundang anak-anaknya memanen kolam sudah waktu ikan dinaikkan Segunduk matahari menyingkirkan sepi dari danau mendorong sampan berlayar […]