Rio Fitra S.Y. Serupa tulisan di kertas pembungkus puisi, barangkali aku harus belajar mengeja kembali. Huruf kapital makin terlihat suci ketimbang huruf mungil dan miring. Kau gemar ditinggalkan kereta di […]
Puisi
Puisi: Berburu Sapi – Felix K. Nesi (l. 1988)
Felix K. Nesi (l. 1988) Berburu Sapi Di sinar bulan ituDua lelaki mengintai sapi. “Telah sedia kayu bakarJika Tuanmu tak masukkan ke kandangJadilah kau mangsa kami.” Telah ia asah pula […]
Puisi: Hidangan – Ardy Kresna Crenata
Ardy Kresna Crenata belum seorang pun merelakan tangannya terjebak di sana. tiga butir telur. tiga warna langit. di sebuah tubuh sebuah lorong menganga dan sebongkah memar menguar darinya. tiga butir […]
Puisi: Makan Malam Kita – Ardy Kresna Crenata
Ardy Kresna Crenata tangan kita terlalu dekat ke meja ini. aku berusaha menumpahkan hujan yang beberapa malam kita simpan. engkau tak lelah juga menorehkan igauan menjadi garis-garis serupa tangis yang […]
Puisi: Aku Kirim Juga Akhirnya Puisi Ini – Zelfeni Wimra
Zelfeni Wimra aku kirim puisi ini kepada debu yang berhamburan di sela jemari pengasah batu akik sebagian terbang ke ketiadaan sebagian menyuruk ke ruang paling rentan dan orang-orang yang gemar […]
Puisi: Di Gua Karang – Dea Anugrah
Dea Anugrah Lelaki renta dalam jubah mori itu belum ingin percaya pada penglihatannya. “Sesam, sesam,” ia bergumam dengan bibir kering, dalam nada jeri, entah untuk kali yang keberapa. Mata itu […]