Amien Wangsitalaja (l. 1972) Mendirikan Malam 1 aku yang pertama mendengar dendang dinda pada malam yang kita ingat ia pernah dibagi tiga ini mungkin pada sepertiga yang kedua saat jam […]
Puisi
Puisi: Di Lantai Ulin – Amien Wangsitalaja (l. 1972)
Amien Wangsitalaja (l. 1972) Di Lantai Ulin pada suatu ketika aku memang menghikmati nafasmu yang tak memburu di lantai ulin kamar tamu saat siang tempat guring saat malam kita tak […]
Puisi: Samarinda – Amien Wangsitalaja (l. 1972)
Amien Wangsitalaja (l. 1972) Samarinda la mohang daeng mangkona melaksanakan titah sultan kutai sambil menata adat bugis “orang bugis orang kutai sama rendah sama semampai” dan simaklah jilatan sungai terlalu […]
Puisi: Kwatrin Himmirsky – Sitok Srengenge (l. 1965)
Sitok Srengenge (l. 1965) Kwatrin Himmirsky Kulepas kau lekas, mumpung hujan murung dan Laut Hitam, rahim yang membiru karena rindu masih mau menunggumu Tunggu aku di pantai landai sebelum berpaut […]
Puisi: Ular dan Penyair – Sitok Srengenge (l. 1965)
Sitok Srengenge (l. 1965) Ular dan Penyair Di Taman Edan, aku bersua sesosok kata terpuruk mabuk di pojok kalimat jorok. Rambut gimbal akar gantung beringin tua, pakaian kumal sarang kepinding […]
Puisi: Apologia Sepasang Mata – Ahmad Syubbanuddin Alwy (1962-2015)
Ahmad Syubbanuddin Alwy (1962-2015) Apologia Sepasang Mata 1 Di bawah bentangan malam yang semakin memanjang ke ujung dermaga, dari semenanjung kota-kota tua: mungkin Batavia, atau barangkali teluk Surabaya yang kini […]